Aku selalu mendengarkan apa tiap-tiap kata yang keluar dari mulutmu. Kata-kata biasa, namun tersirat sebuah tuntutan. Bahwa aku harus begini, bahwa aku harus begitu. kau tak memaksaku? Ya. Tapi kau terpaksa berkata, "Aku tak memaksamu." Seakan cintakulah taruhannya. Aku ingin menjadi aku, dan dicintai sebagaimana diriku biasanya. Jangan cintai aku seperti apa yang kau ingin lihat, namun cintailah aku yang aku.
Aku selalu mendengarkan apa tiap-tiap kata yang keluar dari mulutmu. Namun, kau? Setiap kata-kataku bagaikan udara. Setiap saat ada namun tak pernah kau rasa. Sedikitpun kau tak mengerti betapa pentingnya permintaanku.
Kau selalu berceloteh tentang masa depan. Tapi apa yang bisa kita perbuat sekarang jika kau selalu bersenang-senang? Sejak pagi hingga pagi, selalu melakukan hal yang itu-itu saja, lalu berfoya-foya.
Kau selalu berceloteh tentang masa depan. Tapi apa yang bisa kita perbuat sekarang jika kau selalu bersenang-senang? Sejak pagi hingga pagi, selalu melakukan hal yang itu-itu saja, lalu berfoya-foya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar